Kamis, 02 Desember 2010

Bunga darinya untukku...


Aku mendapat bunga hari ini meski hari ini bukan hari istimewa dan bukan hari ulang tahunku... Semalam untuk pertama kalinya kami bertengkar dan ia melontarkan kata-kata yang menyakitkan. Aku tahu ia menyesali perbuatannya karena hari ini ia mengirimi aku bunga...

Aku mendapat bunga lagi hari ini. Ini bukan hari anniversary kami atau hari istimewa kami...
Beberapa hari yang lalu ia menghempaskan aku ke dinding dan mulai mencekikku. Aku bangun dengan memar dan rasa sakit sekujur tubuhku. Aku tahu ia menyesali karena ia mengirimi bunga padaku hari ini...

Aku kembali mendapat bunga hari ini, padahal hari ini bukanlah hari istimewa lain...
Beberapa minggu yang lalu ia memukul aku lagi, lebih keras dibanding waktu-waktu yang lalu. Aku takut padanya, tetapi aku takut meninggalkannya. Namun aku tahu ia menyesali perbuatannya, karena hari ini ia kembali mengirimi aku bunga...

Ada bunga untukku hari ini. Hari ini adalah hari istimewa....

Hari ini adalah hari pemakamanku. Ia menganiayaku sampai mati tadi malam...
Kalau saja aku punya cukup keberanian dan kekuatan untuk meninggalkannya, aku tidak akan mendapat bunga lagi hari ini...

Kamis, 25 November 2010

T-Shirt "Hey! Stop Dating Violence" Made by an order. Only 50.000 Rupiah

He says he is sorry and im just saying.

One of Textual Harassment in America

Gorontalo by ANTARA News

Psikolog keluarga dan anak di Gorontalo Rusdiah Agustina mengingatkan para remaja untuk mewaspadai fenomena kekerasan dalam masa pacaran (KDP).
“Saat ini sudah sering terjadi KDP dimana sebagian besar korbannya adalah perempuan,” kata Rusdiah.

Pada umumnya, sangat sedikit masyarakat yang tahu adanya kekerasan yang terjadi dalam pacaran, karena sebagian besar menganggap bahwa masa pacaran adalah masa yang penuh dengan hal-hal yang indah.

“Ini adalah salah satu bentuk ketidaktahuan masyarakat akibat kurangnya informasi dan data dari laporan korban mengenai kekerasan tersebut,” tuturnya.
Dia menjelaskan, kekerasan yang sebagian besar korbannya adalah perempuan ini sering diakibatkan adanya ketimpangan antara laki-laki dan perempuan yang dianut oleh masyarakat luas pada umumnya.

“Perempuan menurut pandangan laki-laki biasanya dianggap sebagai makhluk yang lemah, penurut, pasif, sehingga menjadi alasan utama terjadinya perlakuan yang semena-mena,” tambahnya.
Menurutnya, kekerasan yang sering terjadi biasanya terdiri atas beberapa jenis misalnya serangan fisik, mental, ekonomi dan seksual.

“Dari segi fisik misalnya memukul, menendang, ataupun mencubit, untuk segi mental biasanya, cemburu yang berlebihan, pemaksaan, dan perlakuan kasar di depan umum,” katanya. Sedangkan dari segi ekonomi, kekerasan juga bisa terjadi. Misalnya, ada pasangan yang sering meminjam uang atau barang tanpa pernah mengembalikan. Dari segi seksual adalah pasangan yang memaksa pasangannya untuk melakukan hubungan seksual.

“Untuk itu, para remaja harus mewaspadai bibit-bibit kekerasan yang terjadi dalam hubungan mereka, sehingga apabila bibit tersebut mulai terlihat, maka remaja mampu mengambil sikap yang tegas,” jelasnya.

Kekerasan dalam Berpacaran IV

Kekerasan dalam Berpacaran III

Kekerasan dalam berpacaran II